Pengikut

Translator:

Minggu, 22 Mei 2011



Nabi Isa A.S. adalah anak Maryam. Sebelum kelahirannya, Maryam, ibunya tidak pernah mengalami rasa malu terhadap keluarga dan masyarakat. Namun setelah ia hamil, semua orang menanyakan suaminya. Tentu maryam bingung untuk menjawabnya, sebab selama ini ia belum pernah bersuami.

Keanehan kelahiran anaknya tanpa ayah ini adalah untuk menunjukkan pada Bani Israil, sesungguhnya Allah dapat mewujudkan manusia tanpa ayah. Selain itu Allah menguji manusia apakah dengan kejadian itu bertambah percaya dan beriman atau sebaliknya. Tapi kenyataannya umat Isra'il malah mengakui bahwasanya Isa adalah anak Allah. Sungguh anggapan yang tidak masuk akal.

Pada tahun 622 Hijriyah, bertepatan dengan tahun lahirnya. Dari tahun itulah hingga kini disebut tahun Masehi. Sudah diceritakan dalam Al Qur'an bahwasanya Maryam adalah perempuan yang suci dan tidak pernah keluar Mihrob. Namun kenyataannya ia hamil tanpa suami. Hal itu membuat pertanyaan tersendiri dari pihak keluarga maupun masyarakat sekitarnya.

Ketika itu Maryam sudah diasuh oleh pamannya yakni Nabi Zakaria dan berusaha tetap menjaga kesuciannya dengan cara mengurung didalam kamar (Mihrob). Mihrob ini dikunci dari luar sehingga Maryam tidak dapat keluar, atau orang luar tidak dapat memasuki kamar Maryam.

Allah mengutus Jibril untuk mendatangi Maryam yang ada didalam kamar. Malaikat Jibril menjelma sebagai perjaka dan masuklah ia ke kamar Maryam. Betapa terkejutnya ia ketika mengetahui ada perjaka yang sudah ada didalam.

"Pergilah dari sini. Sesungguhnya aku berlindung kepada Allah atas kejahatan yang akan terjadi. Dan aku takut kepada-Nya," kata Maryam menyuruh Jibril pergi sambil berdo'a kepada Allah. Karena mendengar rintihan Maryam yang takut akan kejahatan dan perbuatan maksiat, Jibril mengatakan siapa dirinya. Dan ia mengabarkan bahwasanya Maryam akan memperoleh seorang anak yang kelak menjadi Nabi dan Rasul.

Maryam Mengandung.

Selang beberapa lama setelah ia mendapatkan kabar dari Jibril, maka ia pun hamil. Bertambah hari kandungannya bertambah besar. Hal ini membuat pertanyaan tersendiri bagi keluarganya dan masyarakat. Orang-orang yang tidak senang dengan ketaatannya menyebarkan berita bahwa Maryam hamil tanpa suami. Jika hamil tanpa suami adalah perbuatan tabu dan harus dikucilkan dari pergaulan. Begitulah sikap masyarakat pada Maryam.

Bagi kaum kafir, hal ini merupakan suatu kesempatan untuk meruntuhkan dan menghinakan kebaikan keluarganya sebab selama ini mereka tidak dapat leluasa akibat tekanan dari Nabi Zakaria.

"Hai Maryam, bukankah orang tuamu termasuk keluarga baik-baik dan taat. Mengapa kamu melakukan perbuatan hina sehingga mencoreng keluargamu?" Meskipun mendapat pertanyaan seperti ini, Maryam tidak menjawabnya. Ia memilih diam daripada meladeni omongan dengan orang-orang kafir itu.

Ketika kandungannya sudah berusia 8 bulan, ia hijrah ke daerah lain. Kepindahannya adalah untuk menghindari cacian dan hinaan kaum kafir. Mengenai perjalanannya telah diterangkan dalam AL Qur'an:

22.~ Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.
23.~ Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, ia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan".
[QS. Maryam : 22 - 23]

Maryam Membawa Isa ke Kampung Halaman.

Setelah Allah mempermudah kelahirannya, Maryam merasakan kelaparan. Namun saat itu datanglah Jibril yang memberi tahu bahwa pohon kurma itu mengetahui kesulitannya. Jibril berpesan jika kelaparan maka tangan Maryam harus menggoyang pohon itu, niscaya kurma yang telah masak akan jatuh padanya. Dengan demikian ia tidak akan kelaparan lagi.

Begitu Allah memudahkan orang yang telah berbuat sabar. Setelah mampu ia untuk bangkit dan melihat anaknya telah tumbuh dengan pesat, ia membawanya pulang kampung. Semua orang yang mengetahuinya bertanya dengan nada mengejek. Namun Maryam hanya menjawab itu adalah kekuasaan Allah.

"Hai Maryam, mengapa kau membawa bayi yang tidak baik bagi tempat ini?" tanya mereka. "Jika engkau bertanya, tanyakan pada bayiku ini," Jawab Maryam. "Bertanya pada bayi yang masih merah adalah perbuatan yang bodoh. Mana mungkin ia akan menjawab." seru orang-orang kafir itu.

Kemudian berkatalah bayi Nabi Isa A.S. yang masih merah itu dengan izin Allah. Hal ini membuat kaum kafir itu terkejut dan percaya dengan ucapan Maryam. Berkata Isa: "Sesungguhnya aku adalah hamba Allah, Dia memberi Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan ) zakat selama aku hidup. Dan berbakti kepada Ibuku dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali." Perhatikan ucapan Nabi Isa dalam Al Qur'an:

30.~ Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi.
31.~ dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;
32.~ dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.
33.~ Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali".
34.~ Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.
[QS. Maryam : 30 - 34]

Kenabian Isa A.S.

Ketika Nabi Isa berumur 30 tahun, Allah mengangkatnya menjadi Rasul. Dengan demikian ia juga diangkat menjadi Nabi yang ditugaskan untuk memberikan risalah agama yang dibawanya. Allah memberikannya kitab Taurat dan Injil. hal itu sesuai dengan firman Allah dalam surah Ali Imron: 48 ~ 49 sebagai berikut;

048.~ Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil.
049.~ Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mu`jizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman."
[QS. Ali 'Imraan : 048 - 049]

Seperti nabi-nabi lainnya, maka Isa juga diberi mukjizat oleh Allah sebagai tanda kenabiannya. Mukjizat nabi Isa A.S. ialah bisa berbicara selagi masih bayi, menyembuhkan penyakit, menghidupkan orang yang telah mati, membuat burung dari tanah dan mendapat makanan yang turun dari langit.

Setelah ia diangkat menjadi Nabi, maka ia pun melakukan dakwahnya. Seperti kebanyakan nabi-nabi sebelumnya, ia pun menyerukan agar beriman kepada Allah dan mempercayai kenabiannya. Ada pula yang menentang ajarannya dan ada pula yang mengikutinya. Demikianlah Nabi Isa dalam melakukan dakwahnya yang disertai dengan bukti-bukti kebesaran Allah.

Nabi Isa Wafat.

Nabi Isa A.S. juga disebut Jesus. Kalangan orang awam mengatakan bahwa Nabi Isa wafat disebabkan pembunuhan yang dilakukan oleh murid-muridnya. Padahal sebenarnya Nabi Isa tidak terbunuh dalam peristiwa itu. Orang yang disalib oleh murid-muridnya ialah orang yang murtad.

Ketika ia menyebarkan isu yang bukan-bukan dan bertujuan untuk memecah belah kaumnya dengan Nabi Isa, Tuhan tidak merelakan dan membiarkannya nabi_Nya hendak dibunuh oleh orang-orang itu. Allah mengangkat jiwa dan raganya dari muka bumi dan murid yang murtad tadi wajahnya disamakan dengan wajah Nabi Isa A.S. Sehingga kawan-kawannya tidak mengetahui bahwa yang disalib itu bukan Isa A.S. Tentang kisah diatas telah disebutkan dalam Al Qur'an;

إِذْ قَالَ اللّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُواْ وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُواْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ ﴿٥٥﴾

055.~ (Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai `Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya".
[QS. Ali 'Imraan : 055]

Sebagian ahli tafsir mengartikan kata-kata WA ROOFI'UKA ILAYYA ialah Allah mengangkat nabi Isa seluruh tubuhnya. Bukan hanya sukmanya saja, melainkan keseluruhan.




(Kisah Nabi dan Rasul, Sumber: wikipedia.org)


2 komentar:

  1. te mando
    __*bso*____*bso*___*bso*_____*bso*bso*bso*______*bso*bso*bso*___
    __*bso*___*bso*____*bso*____*bso*_____*bso*____*bso*_____*bso*___
    __*bso*__*bso*_____*bso*___*bso*_______*bso*__*bso*_______*bso*_
    __*bso*_*bso*______*bso*____*bso*_____________*bso*_____________
    __*bso*bsoh*_______*bso*________*bso*bso*________*bso*bso*______
    __*bso*_*bso*______*bso*____________*bso*______________*bso*____
    __*bso*__*bso*_____*bso*___*bso*_____*bso*___*bso*______*bso*____
    __*bso*___*bso*____*bso*____*bso*____*bso*____*bso*____*bso*_____
    __*bso*____*bso*___*bso*______*bso*bso*_________*bso*bso*_______

    BalasHapus
  2. kisah para nabi emg selalu menarik untuk di simak..

    BalasHapus

Terimakasih Atas Komentar Anda!

Arah Kiri ~ 1 Arah Kanan  ~1 Arah Home ~ 1
 

Demas Surabaya and "IKBDS" Edited by DEMAS